Entri Populer

Selasa, 21 April 2009

pROFIL Usaha Kecil

PROFIL USAHA Kecil DAN PENGUSAHA
“Aceh PO”



 PROFIL PENGUSAHA



Nama pemilik : Zunaidi, SE
Alamat pengusaha : Jln. Rawasakti No.43, peuniti
Banda Aceh.
Tempat tanggal lahir : Aceh Besar, 10 Juli 1970
Pendidikan Terakhir : S1 Fakultas Ekonomi
Status : Suami dengan 5 orang anak


PROFIL USAHA



Nama Usaha : ACEH PO
Jenis Usaha : Kerpuk Jengek
Alamat Usaha : Jln. Rawasakti No.4, Peuniti
Banda Aceh. Tahun berdiri : 1994
Jumlah karyawan : 10 orang
Terdiri Dari : 1 orang penggoreng
6 orang Pembungkus
3 Orang Distribusi
Produksi / bulan : 3000 pack kemasan plastic
Jangkauan pemasaran :Warung,grosir,kios, warung bakso yang ada di seputaran BandaAceh dan Aceh Besar, Langsa, Sare, ` Takengon, Lhokseumawe
Harga / paket : 1 Paket Plastik Besar Rp.36.000,-
Penghasilan / bulan : Rp. 100.000.000,-



PRINSIP USAHA

 Ikhlas dalam bekerja
 Memulai sesuatu yang besar dari yang kecil
 Memberikan yang terbaik buat usaha
 Bermanfaat bagi semua orang
 Memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggan

SEJARAH USAHA
Usaha yang dirintis oleh pak Zunaidi ini bermula dari ide kecil beliau ketika selesai menamatkan kuliahnya, awalnya usaha ini bermula dari keripit putar, yang dijualnya, sehingga beliau mendapatkan masukan dari taman beliau untuk menjual Kerupuk jengek.
Dengan bantuan dari temannya tersebut beliau mulai menjalankan bisnis ini pada tahun 1994, dengan bahan baku didapatkan dari distribusi Aceh Besar. Setelah menjalankan bisnis ini beberapa tahun, pak Zunaidi mulai merekrut beberapa karyawan yang berasal dari keluarga dan lingkungannya sendiri.
Pada saat Tsunami, Alhamdulilah Usaha beliau tidak terkena, dan banyak lembaga-lembaga yang mau membantu dalam menigkatkan usaha yang sedang dijalankan oleh beliau.
Usaha yang dijalankan oleh Pak Zunaidi merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang makanan ringan kerupuk Jengek. Hal ini karena usaha yang dijalankan di rumah sendiri, bermodal kurang lebih Rp.100.000.000.- dan menggunakan tenaga kerja yang berjumlah 10 orang , umumnya juga dari keluarga sendiri.
Penjualan produk ini sangat sukses, karena penghasilan kotor sebulan yang didapatkan sekitar Rp.100.000.000,-, deang perharinya sekitar Rp.3.000.000,- , hal ini didapatkan dari penjualan 100 pak besar kerupuk jengek dengan harga penjualan sekitar Rp.36.000,- , dilihat dari jumlah yang didapatkan, dapat dikatakan usaha kecil ini terus berkembang dalam penjualannya, dan membutuhkan perhatian baik pemerintah atau lembaga lainnya dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha yang di geluti oleh pak Zunaidi ini.
Modal awal ketika mendirikan usaha peyek ini hanya sekedar saja atau dalam arti kata hanya modal sendiri. Pemilik hanya membutuhkan modal untuk pembelian bahan baku dan juga peralatan untuk proses pembuatan. Produk yang dihasilkan berupa satu jenis produk saja., produksi zunaidi beserta istrinya belum terpikir untuk membuat variasi atau diversivikasi produk, hal ini sulit dikarenakan kurang ide kreatif dan terbatasnya skill yang dimiliki oleh karyawan yang dipekerjakan oleh pak Zunaidi. Untuk mengatasi persaingan dengan produk yang sama pak zunaidi sedang merencakan adanya produk baru yang akan dijual ke konsumen.
Seiring dengan perkembangannya keruput jengek mulai dikenal oleh konsumen, karena peamsaran yang cukup bagus, dimana pak Zunaidi memanfaat pedagang kecil sebagai jalur untuk menjual produk yang dihasilkannya. Pak Zunaidi juga dalam perkembanganya telah, mengambil kredit di BPD dengan bunga kecil, untuk mengikatkan produktivitas usahanya. Demikian profil Usaha yang menggambarkan Pak Zunaidi, Semoga usuha ini terus berkembang.

Bahan Pembuat Kerupuk Jengek
1.Kulit Kerbau kering
2.Garam
3.Minyak


KEUNGULAN SERTA KENDALA ATAU HAMBATAN USAHA KerupukJengek “ACEH PO”
 Keunggulan
- Mutu dan kualitas terjamin dan bebas dari bahan pengawet
- Harga relative terjangkau
- Target pasar, menyentuh langsung konsumen di pasar
- Produk yang dihasilkan tahan lama
- Pekerja yang rajin
- Memiliki Karyawan yang loyalitasnya tinggi
- Produknya enak, dan terjamin
- Bahan baku yang muda di dapat masyarakat.

 Kendala atau hambatan
- Kesulitan mencari modal
- Tenaga kerja yang kurang kreatif
- Tempat Usaha yagn kurang memadai
- Peralatan produksi yang masih sangat kurang
- Informasi pasar yang terbatas dalam menjual barang
- Distribusi barang produksi yang sulit
- Bahan Baku yang dipasok oleh 1 perusahaan
-
HARAPAN
Keinginan yang sangat di harapkan oleh Pak Zunaidi dan karyawannya, agar usaha yang telah berdiri lebih dari 10 tahun ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua orang, uasha ini diharapakan dapat menigkat sehingga kesejahteraan karyawan dapat meningkat, dan beliau sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk membantu usaha kecil seprti ini agar tetap bertahan.

FOTO – FOTO SEPUTAR USAHA Kecil ”ACEH PO”
Aktivitas Para karyawan Di Usaha Kecil Aceh PO









Alat-Alat Masak bahan baku yang dibutuhkan, dalam proses Produksi









 Label dan Merek ACEH POs









 Foto Saya Bersama pengusah dan Karyawan








javascript:void(0)

Senin, 09 Maret 2009

Karakteristik UMKM

Beberapa karakteristik kesalahan dalam pengelolaan UMKM, yang mengakibatkan kegagalan program UMKM antara lain, sebagai berikut :
1. Dijalankan secara parsial, hanya membantu sisi finansial saja, atau sisi teknis saja atau sisi bisnis saja. Akibatnya tidak mampu menghasilkan UMKM yang berproduksi secara sustainable dan growth.artinya bahwa tidak berhasilnya UMKM di masyarakat selam ini terjadi karena pemerintah atau lembaga keuangan lainnya hanya membantu UMKM dari Sisi finansial, tanpa ada memberi bimbingan dalam bentuk training, atau cara menjadi pengusaha yang sukse.

2.Umumnya memiliki titik lemah dalam hal operasionalnya karena kurangnya kompetensi dalam melakukan analisa pemberian fasilitas pembiayaan dan dalam hal mengupayakan UMKM dapat melakukan pembayaran kembali.artinya UMKM belum memiliki fasilitas yang memadai dalam hal Operasional, misalnya dari sisi transportasi9, belum lagi dilihat dari sisi teknologi Informasi, yang sangat dibutuhkan dalam mencari peluang-peluang bisnis, yang membuat mereka kalah dalam bersaing dengan pengusaha yang telah maju.


3.Terdapat anggapan di kalangan UMKM bahwa pembiayaan yang mereka dapatkan dari lembaga pemerintah maupun LSM adalah sebuah program charity, sehingga mereka tidak merasa harus berusaha mengembalikan pembiayaan.artinya terdapat kekeliruan yang dihadapi oleh para pengusaha yang menerima dana pinjaman dari pemarintah, karena mereka beranggapan bahwa dana yang mereka dapat dari pemerintah merupakan bantuan yang tidak perlu dipertanggungjawabkan, sehingga para pengusaha menggunakan dana itu semau mereka, sehingga dana tersebut di gunakan bukan pada hal yang produktif.

Untuk mensukseskan seluruh Program UMKM ini, Lembaga Keuangan haruslah melihat dan mempelajari karakteristik UMKM baik dari SISI berdirinya UMKM maupun dari sisi pengusaha yang akan menjalankan UMKM tersebut, Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pola kegiatan bisnis belum tertata deang sangat baik dari segi pengelolaan waktu, Sumber Daya Manusia, Permodalan maupun Penerimaan hasil.dimana para pengusaha ini belum memiliki pengalaman dalam segi Manajemen, Pencacatan arus kas, belum memiliki tenaga kerja yang berkualitas dari segi keterampilanj kerja maupun dari segi IPTEK, dan permodalan yang masih sangat kurang dalam Melakukan Ekspansi usaha mereka.
  2. Modal, peralatan dan perlengkapan maupun omsetnya biasanya kecil dan diusahakan atas dasar hitungan harian.artinya mereka tidak mencatat setiap arus KAS yang terjadi dalam panjualan mereka, yang menyebabkan modal, keuntungan atau uang pribadi bercampur.
  3. Tidak mempunyai tempat yang tetap dan atau keterikatan dengan usaha-usaha lain
  4. Umumnya dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, hal ini menyebabkan keuntungan yang didapatkan masih rendah,sehingga merak susah untuk memperluas usaha mereka.
  5. Kurang membutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus sehingga secara luas dapat menyerap bermacam-macam tingkatan tenaga kerja. sehingga jumlah barang yang diproduksi masih sangat terbatas, dalam memenuhi jumlah permintaan dipasar
  6. Umumnya memperkerjakan tenaga yang sedikit dan lingkungan hubungan keluarga, kenalan atau berasal dari daerah yang sama.dengan terserapnya tenaga kerja disekitar meraka membuat usaha mereka menjadi usaha keluarga sehingga susah untuk diatur.
  7. Kurang mengenal sistim perbankan. kebayankan para pengusa UMKM belum mengerti dalam hal perbankan, sehingga mereka sulit dalam mencari kredit peminjam di bank,untuk usaha mereka.
  8. Belum punya catatan administrasi (arus kas, neraca, laporan laba rugi)‏, ketidakjelasan anatara laba rugi, yang membuat mereka tidak mengetahui gambara hasil dari penjualan mereka, apakah keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan.
  9. Kemampuan dalam membuat perencanaan masih terbatas
    Menggunakan alat produksi secara tradisional. kurangnya modal dan tenaga ahli membuat mereka tidak mampu dalam membeli teknologi utnuk memproduksi barang yang lebih banyak dan keterbatasan SDM yang berkualitas yang membuat mereka kurang dalam hal menggunakan alat teknologi moderen
  10. Kurang berani mengambil resiko, berorientasi pada uang cash
    Keuangan pribadi tidak terpisah dengan keuangan usaha
    Mudah muncul pesaing.

sangat banyak hal yang masih terbatas dalam hal modal, SDM, dan lain halnya, yang membuat UMKM sangat sulit bersaing untuk menjual barang-barang mereka, hal ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah, karena sektor UMKM sangat berperan penting dalam menghadapi krisis financial Global diman dengan sektor UMKM ini pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja yang sangat luas, dapat menciptakan Iklim ekonomi yang lebih bagus, oleh karena itu pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada sektor UMKM, baik dengan bantuan modal, pelatihan , dan pengelanan mereka tentang apa yag akan meraka hadapi dalam menjalakan bisnis dengan UMKM.